Wanita Wanita Mirip Barbie

Unik : Wanita Wanita Mirip Barbie
Sekedar Mengingatkan, Jadilah Manusia yang Bisa Memanfaatkan Kelebihannya untuk Ibadah jangan sampai berlebihan dalam segalahal, menuruti budaya yang kurang baik apalagi budaya yang tidak baik. Ini hanyalah Sebuah Artikel yang mesti kita tafakuri betapa KeAgungan Allah SWT yang telah Menciptakan Makhluknya bermacam macam.

Berbicara mengenai Barbie, kita tentunya akan langsung teringat pada mainan boneka Barbie yang sampai sekarang masih menjadi salah satu mainan paling laris di kalangan anak perempuan. Bahkan tidak hanya anak perempuan saja, perempuan yang sudah dewasa sekalipun, banyak yang masih berminat pada koleksi boneka Barbie yang banyak sekali jenisnya.


Nah, kalau sebelumnya kita hanya melihat boneka Barbie berukuran mini dan bisa dibawa kemana-mana, bagaimana rasanya kalau kita melihat ada boneka Barbie ukuran manusia yang bisa berjalan? Mungkin seperti di film Surrogates (film keluaran tahun 2009 yang dibintangi oleh Bruce Willis), dimana dunia sudah dipenuhi dengan boneka berukuran manusia dan punya wajah persis dengan sang empunya wajah. Tujuan penggunaan boneka dalam film tersebut cukup sederhana. Dengan mengendalikan sebuah boneka robot sebagai pengganti tubuh asli, maka ketika sedang berada dalam bahaya sekalipun, tubuh asli tidak perlu takut mengalami masalah.


Entah apakah film Surrogates ini telah menjadi inspirasi bagi satu trend baru ini, tapi perlu diketahui kalau sekarang sudah banyak sekali wanita-wanita di luar sana yang terus bersaing untuk melihat siapa yang bisa berdandan seperti Barbie. Alhasil, muncullah boneka-bonekaBarbie berjalan yang notabene sebenarnya adalah wanita-wanita berwajah cantik, tapi didandani sedemikian rupa sampai mirip sekali dengan boneka Barbie. Sejujurnya, hal ini sedikit mengingatkan kami pada film Surrogates itu sendiri. Mungkin gak yah, kalau seandainya semua artis mirip Barbie tersebut sebenarnya adalah boneka yang dikendalikan oleh manusia? =D

VALKYRIA LUKYANOVA (Russia)






Well, balik lagi ke artikel, kalau kita melihat penampilan para wanita-wanita Barbie ini, kita pastinya akan merasa terkesima dengan kemiripannya. Coba kalian perhatikan lebih jauh semua gambar-gambar yang ada di artikel ini. Siapa yang bisa menyangka kalau wanita cantik bertampang Barbie itu sebenarnya adalah manusia asli? Keren sekali bukan hasil akhirnya? Tapi yah, melihat hasil akhirnya seperti ini, banyak pertanyaan yang bermunculan terkait dengan usaha tersebut. Kenapa kami mengatakan begitu? Well, alasannya cukup sederhana. Seperti yang kita ketahui, boneka Barbie terkenal memiliki tubuh yang super proporsional, mata yang indah, bulu mata yang lentik serta kulit yang halusnya mungkin bisa mengalahkan bahan sutera.

WANG JIAYUN (China)






So, merubah diri hingga mirip dengan Barbie bukanlah pekerjaan yang mudah dan sering sekali menjadi perdebatan di kalangan penggila Barbie. Ada yang mempermasalahkan metode apa saja yang digunakan (ada yang berkilah kalau itu hanyalah hasil make-up, ada yang mengatakan kalau itu hasil operasi plastik dan ada juga yang mengatakan itu adalah hasilphotoshop) serta bahaya yang mungkin ditempuh untuk bisa menjadi Barbie terbaik (efek permanen dari operasi plastik dan mungkin juga diet terlampau ketat yang dijalani agar bisa punya perut ramping ala Barbie). Akan ironis sekali bukan, kalau hanya demi meniru boneka Barbie yang cantik rupawan itu, sampai-sampai harus mengorbankan nyawanya sendiri?

DAKOTA ROSE (United States)






Wanita-wanita yang sudah menunjukkan kemampuannya untuk berdandan ala Barbie (dan berhasil dengan sukses) dan sudah dikenal adalah mereka yang berasal dari Cina (Wang Jiayun), Russia (Valeria Lukyanova) dan Amerika (Dakota Rose). Tapi, ada satu lagi wanita cantik asal Cina yang juga menarik perhatian banyak orang. Wanita yang satu ini merupakan artis seksi Cina yang bernama Wendy Lee. Pemunculannya yang paling baru adalah saat ia sedang memasuki kompetisi menjadi ratu balap di acara motor show Beijing dan penampilannya saat itu sempat membuat internet ramai.

WENDY LEE (China)






Mulai dari penampilannya yang seksi (perhatikan gambar di atas) dan juga penampilannya yang jadi lebih mirip Barbie. Bahkan bisa dikatakan, penampilannya ini adalah yang paling alami dibandingkan dengan tiga wanita yang kami sebutkan sebelumnya. Banyak yang bertanya-tanya, apakah mungkin Wendy Lee juga sudah tergoda untuk berdandan ala Barbie? Yah, memang wanita Barbie bukan hanya mereka saja. Masih ada banyak wanita lain yang juga sudah mencoba berdandan ala Barbie dan mungkin hanya tinggal masalah waktu saja sampai dirinya menjadi sorotan publik. Salah satunya adalah wanita muda di bawah ini. Jadi, silahkan Klikers menilai (dan menikmati kecantikan para wanita Barbie tersebut) sendiri, siapa yang punya dandanan paling mirip Barbie? =D

RUSSIAN's BARBIE






Sumber : http://www.klikgame.com/article/trend-barbie-hidup-yang-mulai-hiasi-dunia

Ras Suku Tertua di Dunia

Kang Google - Ras Suku Tertua di Dunia 

Ras atau Suku sering kita samakan dengan Kelompok atau bagian dari bangsa, kalau zaman sekarang orang mungkin menyebutnya Gang atau Etnis. Suku atau dalam artian tatabahasa adalah satu kesatuan baik bahasa maupun budaya, Peneliti antropologi urban dari Universitas Diponegoro Radjimo menyatakan suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit barisan di sekitar Gunung Kerinci ternyata lebih tua dari suku Inka, Indian di Amerika.
Profil Singkat 

"Dari sebuah kesimpulan riset Dr Bennet Bronson peneliti dari AS bersama Tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta pada 1973, yang saya baca malah berpendapat bahwa suku Kerinci bahkan jauh lebih tua dari suku Inka (Indian) di Amerika," katanya, di Jambi, Sabtu (21/5). Hal itu berarti suku Kerinci tidak hanya lebih tua dari proto-melayu. Suku Indian Inka sendiri adalah suku yang salah satu ramalan purbanya tentang kiamat 2012 jadi inspirasi film Hollywood yang menghebohkan pada 2009 lalu. Suku India Inka diyakini sebagai suku purba yang telah memiliki peradaban tinggi. 

Radjimo mengungkapkan, salah satu pembuktian yang dikemukakan tim Bennet Bronson 
itu adalah tentang manusia Kecik Wok Gedang Wok. Ia merupakan suku pertama yang telah mendiami dataran tinggi Kerinci lebih dari 10.000 tahun lalu itu. Suku itu belum mempunyai nama panggilan secara individu sampai masuknya suku Proto-Melayu. 

Suku Kerinci
"Sedangkan suku Indian Inka di Amerika yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu suku dan ras tertua di dunia diketahui pada zaman yang sama sudah memiliki nama, seperti Big Buffalo (Kerbau Besar), Little Fire (Api Kecil) dan lainnya," terang Radjimo. 
Beberapa penelitian menyebutkan bahawa orang Kerinci termasuk kelompok suku bangsa asli yang mula-mula ada di Sumatra. 
Peneliti kebudayaan Kerinci, Iskandar Zakaria, mengungkapkan, keberadaan Suku Kerinci Provinsi Jambi yang menghuni dataran tinggi puncak Andalas perbukitan barisan jauh lebih tua dari Proto-Melayu yang dianggap sebagai suku Melayu tertua.
"Para antropolog beranggapan bahwa Suku Kerinci adalah bagian penting dari jejak sejarah dan peradaban Proto-Melayu yang merupakan suku Melayu tertua atau angkatan pertama mendiami daratan Sumatera," kata Iskandar Zakaria di Kerinci, Rabu (18/5/2011).
Peneliti kebudayaan Kerinci kelahiran Sumatera Barat tersebut mengatakan, bukti temuan artefak purbakala yang berhasil ditemukan dan sudah ada selama 40 tahun menunjukkan bahwa sesungguhnya Suku Kerinci itu jauh lebih tua dari Proto-Melayu.
Pihaknya berkeyakinan tentang apa yang tercantum dalam salah satusko (benda pusaka) berupa tambo adat dan silsilah suku Kerinci yang mereka jadikan riset.
Pada ribuan tahun sebelum Masehi, gelombang pertama para imigran suku Proto-Melayu dari Yunan China Selatan atau Hindia belakang berdatangan ke puncak Andalas.
Saat itu, rombongan para pendatang sudah menemukan adanya manusia di daerah tersebut, tepat di sekitar gunung berapi yang diyakini adalah Gunung Kerinci.
Tidak hanya itu, manusia purba di Kerinci itu pun dikatakan memiliki pengetahuan dan peradaban lebih tinggi dari mereka. Suku setempat tersebut sudah mengenal api dan mampu mengolah serta memanfaatkan besi atau logam.
"Dikisahkan, konon, saat itu orang pertama atau penduduk pribumi itu menggunakan kayu siegie (pinus merkusi, Strain Kerinci) yang memang mengandung getah minyak yang bisa terbakar sebagai obor. Begitu juga mata tombak yang dari batu dan logam. Oleh karena itu, mereka bisa membangun artefak batu menjadi sarana berbagai keperluan, seperti untuk altar persembahan, untuk peristirahatan, dan lainnya," papar Iskandar.
Salah satu bentuk artefak peninggalan zaman megalitikum tersebut adalah batu-batu berupa dudukan kursi, bangku, batu pintu atau menyerupai gapura, tungku atau altar, serta sarkofagus yang kesemuanya diperkirakan hanya melalui proses pemahatan sangat sederhana dan kasar.
Batu-batu tersebut ditemukan banyak tersebar di daerah berbukit-bukit atau dataran tinggi di berbagai kecamatan, baik dalam Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungaipenuh seperti di Kecamatan Gunung Raya, Keliling Danau, Batang Merangin, Sitinjau Laut, Danau Kerinci, Kumun-Debai.
Kondisi demikian meliputi desa-desa seperti di Muak, Benik, Jujun, Pulau Sangkar di Gunung Raya, Hiang Tinggi, dan di Kumun.
Dalam perjalanan perkembangan peradaban berikutnya yang lebih muda dapat ditemukan pula batu-batu Seilindrik dan batu bergambar, juga menhir-menhir dan gua-gua.
Dari semua itu diyakini bahwa perkakas yang digunakan sudah semakin maju, berupa kapak, pahat, baji, dan beliung dari besi.
Bahkan, tambahnya, dengan benda-benda purbakala itu sebagian masyarakat adat di Kerinci berani beranggapan kalau sesungguhnya mereka dulu adalah satu dari keturunan sepasang umat Nabi Nuh AS. Mereka diturunkan dari kapal Nabi di dataran tinggi Kerinci ketika air laut mulai surut, untuk membangun peradaban di kawasan tersebut.
Gigi dan fosil dalam ukuran raksasa diduga milik manusia atau makluk purba Homo Kerinciensis ditemukan warga di Desa Kumun Hilir, Kecamatan Kumun-Debai, tiga kilometer dari pusat Kota Sungaipenuh. Terungkapnya fakta tersebut belakangan ini semakin memperkuat asumsi dugaan dan perkiraan itu.
"Kalau temuan fosil dan gigi tersebut berhasil disimpulkan laboratorium kepurbakalaan di Jakarta, maka sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah salah satu bukti dan fakta kuat bagi mata rantai peradaban tua Suku Kerinci yang diyakini jauh lebih tua dari Proto-Melayu," ungkapnya.
Ia memperkirakan, gelombang Proto-Melayu datang pada rentang waktu beberapa abad sebelum Masehi. Sementara itu, suku purba Kerinci sudah mendiami daratan tersebut ribuan tahun sebelumnya.
Maka saat itulah pula terjadi perpindahan etnis ini dari satu tempat ke tempat lain pada Alam Melayu seperti perpindahan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci. 

Menurut Kern, alam Kerinci saat itu telah didiami oleh manusia, dan mereka penduduk pribumi inilah yang disebut sebagai Kecik Wok Gedang Wok. 

Namun, saat itu jumlah Proto-Melayu yang lebih dominan dari Kecik Wok Gedang Wok menyebabkan kaum pribumi tersebut secara perlahan menjadi lenyap dalam percampuran darah antara pendatang dan pribumi. 

Kelompok suku bangsa ini kemudian dikenal dengan Kecik Wok Gedang Wok yang diduga telah berada di wilayah Alam Kerinci semenjak 10.000 tahun silam (Whitten, 1987).

Hal lain yang sering dijadikan sampel penelitian oleh pada peneliti tersebut adalah keragaman bahasa dan dialek di Kerinci. Dengan bahasa yang sangat beragam, sekitar 135 buah dialek, yang dipakai hanya di sepanjang lembah, memperumit penelitian etnografi. 

Kelompok inilah yang selanjutnya berkembang dan menjadi nenek moyang orang Kerinci modern hingga generasi saat ini. 


By : Berbagai Sumber

Wartawan : Wartawan Paling Terkenal di Dunia

Kang Google - Wartawan Paling Terkenal di Dunia

Di dalam dunia, khususnya dunia jurnalistik. Ada beberapa wartawan yang terkenal karena kegigihan dan ke uletan mereka dalam mencari, mendapatkan, dan menggali suatu informasi penting, untuk disampaikan ke khalayak umum. Mereka bekerja keras dan tidak kenal putus asa walaupun kesulitan menghadang mereka, sekalipun itu menyangkut nyawa mereka. Ke-4 pahlawan wartawan dunia tersebut adalah:

1. Mochtar Lubis

Mochtar Lubis, pengarang cerita pendek “Kuli Kontrak” ini, lahir pada tanggal 7 Maret 1922 di Padang, Sumatera Barat. Dari keluarga Pamong Praja. Ia adalah seorang sastrawan, wartawan, pelukis, pembuat keramik, penanam anggrek dan penerbit. Tamat dari SD-nya ia masuk Sekolah Ekonomi di Kayutanam yang didirikan SM Latif. Ia pernah bekerja sebagai wartawan Antara, wartawan Merdeka, majalah Mutiara, Mingguan Masa dan Harian Indonesia Raya sampai tahun 1974, kemudian menjadi penanggung jawab majalah Horison (sejak tahun 1966), Direktur Yayasan Obor dan anggota Akademi Jakarta sejak tahun 1970 untuk seumur hdup. Pernah pula menjabat sebagai Presiden Press Foundation of Asia, anggota dewan pimpinan International Press Institute, anggota dewan pimpinan International Association for Cultural Freedom dan anggota Federation Mondial pour sur le Futur.

Cerita pendek “Kuli Kontrak” pertama kali disiarkan di majalah Siasat Baru, No.650, Tahun XIII, 25 November 1959. HB Jassin menggolongkannya sebagai sastrawan Angkatan 45.

Sejak jaman Jepang, Mochtar Lubis telah mulai aktif di bidang pers. Di zaman revolusi, sebagai anak muda Mochtar menghapi dua pilihan: masuk militer atau menjadi wartawan. Dia mengambil pilihan yang kedua. Koran yang didirikan dan dipimpinnya, Indonesia Raya dibrendel oleh Orde Lama maupun Orde Baru, sehingga ia terpaksa meringkuk dalam tahanan.

Mochtar Lubis meliput Perang Korea (1951), dan disamping laporan jurnalistik yang ditulisnya mengenai perang itu (Catatan dari Korea, 1952), beberapa cerpen lahir pula sebagai hasil pengalamannya di medan pertempuran itu. Buku Jurnalistiknya yang lain adalah Berkelana di Asia Tenggara.

2. Jakob Oetama

Dr (HC) Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Om JO adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia pernah mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta.

Om JO pernah studi di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta. Bersama P.K. Ojong, ia mengelola majalah Intisari pada tahun 1963, yang mungkin diilhami majalah Reader’s Digest dari Amerika. Tahun 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas, dan dikelolanya hingga kini. Om JO juga merupakan Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia.

3. Bob Woodward

Robert Burns Woodward lahir di Boston pada 10 April, 1917 anak tunggal dari Margaret Burns, yang berasal dari Glasgow, dan Arthur Woodward, dari anteseden Inggris, yang meninggal pada Oktober 1918, pada usia tiga puluh tiga.
Prof Woodward memegang lebih dari dua puluh gelar kehormatan yang hanya sedikit yang tercantum di sini: D. Sc Wesleyan University, 1945; D. Sc. Wesleyan University, 1945; D. Sc. Harvard University, 1957; D. Sc. Harvard University, 1957; D. Sc.University of Cambridge (England), 1964; D. Sc. Universitas Cambridge (Inggris), 1964; D. Sc. Brandeis University, 1965; D. Sc. Brandeis University, 1965; D. Sc. Israel Institute of Technology (Haifa), 1966; D.Sc. Israel Institute of Technology (Haifa), 1966; D. ScUniversity of Western Ontario (Canada), 1968;D.Sc. University of Western Ontario (Kanada), 1968; D. Sc Universite de Louvain (Belgium), 1970. Universite de Louvain (Belgia), 1970.

Di antara penghargaan yang diberikan kepadanya adalah sebagai berikut: Medali John Scott (Franklin Institute dan kota Philadelphia), 1945; Backeland Medal (North Jersey Bagian dari American Chemical Society), 1955; Medali Davy (Royal Society), 1959; Roger Adams Medali (American Chemical Society), 1961; Pius XI Medali Emas (Akademi Kepausan Ilmu), 1969; National Medal of Science (Amerika Serikat), 1964; Medali Willard Gibbs (Chicago Bagian dari American Chemical Society), 1967; Lavoisier Medal (Societe de Chimique Perancis), 1968; Ordo Matahari Terbit, Kelas Kedua (Yang Mulia Kaisar Jepang), 1970; Hanbury Memorial Medal (Masyarakat Pharmaccutical dari Inggris), 1970; Pierre Brnylants Medal (Université de Louvain), 1970.

4. Oriana Fallaci

Oriana Fallaci , Lahir pada tanggal 29 Juni, 1929 di Florence, Italia, wartawan masa depan adalah salah satu dari tiga anak perempuan dari Edoardo dan Tosca (Cantini) Fallaci. Aktivisme politik berlari mendalam pada kedua belah pihak: ayah ibunya adalah bagian dari gerakan anarkis yang berkembang di Italia pada tahun-tahun setelah Perang Dunia I, sementara ayahnya terlibat dalam perlawanan anti-fasis melawan kediktatoran Benito Mussolini (1883 - 1945). Takdir politik Fallaci yang dibentuk oleh Perang Dunia II, ketika sebagai remaja ia menjadi aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pendudukan Nazi Italia. Tahun-tahun perang juga dia tangguh, pada satu titik kota kelahirannya berada di bawah pemboman udara berat, dan setelah melarikan diri ke tempat perlindungan serangan udara dengan keluarganya, 14 tahun ia menangis. Ayahnya, melihat air matanya, “memberikan tamparan- dia kuat menatap mataku dan berkata,” Seorang gadis tidak, jangan, menangis, ‘”kenang Fallaci dalam wawancara dengan Margaret Talbot untuk New Yorker. Dia mengaku air mata yang terakhir yang pernah ia tumpahkan dalam hidupnya.

Orang tua Fallaci mendorongnya anak perempuan mereka untuk mengejar keberhasilan akademis, dan pada tahun 1945, dengan perang berakhir, ia masuk sekolah medis University of Florence. Dia segera menyadari bahwa ilmu pengetahuan bukan panggilan sejati-nya, dan memutuskan ingin mengikuti jejak paman dari pihak ayah dan mencoba jurnalisme. Menekan editor di Il Mattino dell’Italia centrale memberinya pekerjaan, ia mulai menulis untuk surat kabar pada tahun 1946 sebagai reporter mengalahkan kejahatan, tetapi segera berkembang untuk fitur cerita dan wawancara. Setelah 1951 karyanya muncul secara teratur dalam sebuah majalah disebut Epoca, dan kemudian di lain, Europeo. Pada tahun 1958 bukunya yang pertama, saya Sette peccati di Hollywood (Tujuh Dosa Hollywood), diterbitkan dalam bahasa Italia; pembuat film Orson Welles (1915-1985) menulis kata pengantar nya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...